PENANGANAN (HANDLING)
SAPI PERAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Yanuar Ramadhan
Dosen
Pembimbing : Ir. Urip santoso, M.Si
Agribisnis
Sapi Perah batch 2 Joint
Program
PPPPTK Pertanian Cianjur – Politeknik Negeri Jember PT. Ultrajaya Trading Company, Tbk
BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Handling ( penanganan ) terhadap ternak merupakan suatu aspek
yang harus di kuasai oleh seorang peternak. Handling berperan dalam pemeriksaan
dan perawatan ternak, misalnya pada saat akan melakukan pengukuran, pemberian
tanda, penalian/ penjatuhan ternak yang akan di potong . Dalam proses
Penanganan (handling) pada ternak sapi harus dikerjakan dengan terampil. Dalam
hal ini, dukungan pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara penanganan,
misalnya cara menggunakan tali atau tambang, cara mengikat, serta cara
menggunakan alat – alat, perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini penting sebab
pananganan ternak sangat jauh berbeda dengan penanganan ternak unggas ataupun
ternak domba. Ternak sapi adalah ternak besar, memiliki tenaga yang lebih kuat
daripada manusia, memiliki tanduk yang berbahaya bagi keselamatan orang yang
akan menangani, mempunyai sifat suka menendang, serta memiliki tubuh yang
berlipat ganda beratnya dibadingkan dengan peternaknya sendiri.
B. Tujuan
Tujuan dari
pelaksanaan praktikum yaitu :
- Untuk mengetahui dan
mempraktekan cara – cara menghandling ternak yang umum diaplikasikan di
masyarakat, contohnya mengenai bagaimana cara menjatuhkan dan mengekang
ternak yang baik
- Untuk dapat mengukur parameter
bagian-bagian tubuh ternak
- Mengetahui dasar cara
tali-menali yang benar dan tepat, dan kegiatan-kegiatan lain yang
manfaatnya sangat besar dalam menangani ternak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- A. Penanganan (Handling)
pada Sapi
Penanganan adalah
suatu proses yang pada kegiatan manusia melakukan pekerjaan terhadap ternak
membutuhkan beberapa pengekangan atau penyesuaian diri ternak tersebut. Dalam
penanganan ada yang disebut handling dan restrain.
Handling adalah
membuat gerakan hewan dibatasi sehingga tidak sulit penanganannya ttetapi hewan
masih bisa bergerak. Restrain adalah memperlakukan hewan agar tidak bisa
bergerak dalam keadaan sadar. Pada dasarnya ternak merupakan hewan liar yang
telah didomestikasikan untuk keperluan menghasilkan produk sesusai kebutuhan
manusia. Dapat dipastikan bahwa semua jenis ternak yang telah didomestikasikan
itu masih mempunyai sifat-sifat dasar, disamping itu ternak-ternak besar
(seperti kerbau, sapi) mempunyai tenaga extra yang sangat kuat jika
dibandingkan dengan kekuatan manusia, sehingga untuk keperluan pengelolaan
sehari-hari kita dituntut untuk menguasai teknik-teknik pengusaan ternak. Dalam
menangani sapi, peternak perlu memiliki pengetahuan mengenali tali temali
terlebih dahulu agar bisa merestrain dengan baik (Santosa, 2010)
Pengusaan terhadap ternak dalam usaha peternakan, terutama
ditujukan untuk keperluan keperluan sebagai berikut :
- Mempermudah penanganan ternak,
baik di lapangan maupun di dalam kandang.
- Menghindarkan kerugian yang
disebabkan oleh ternak, di samping itu untuk menjamin keamanan bagi
ternaknya sendiri.
- Mempermudah penanganan
sehari-hari, seperti pemotongan kuku, ekor, tanduk, pencukuran bulu,
kastrasi dan lain sebagainya.
Pengetahuan yang
berkaitan dengan cara penanganan ternak (handling) yaitu menggunakan tali atau
tambang, cara mengikat juga perlu dipahami dengan baik. Apalagi untuk ternak
sapi yang mempunyai tubuh besar dibandingkan dengan domba atau kambing.
BAB III
PEMBAHASAN
TALI LASO / TALI LEHER
Kegunaan :
Menjerat Binatang Buas
Cara Pembuatan :
·
Buat sosok seperti
pada gambar 1
·
Ujung b dimasukan
melalui sosok O sehingga menjadi laso yang kita kehendaki
·
Supaya membuatnya
lebih cepat, maka ujung b lebih baik diatruh pada
sosok O dahulu sebelum simpul dibuat.
Handling
sapi dapat menggunakan dengan simpul mati, simpul laso hingga membuat simpul
untuk merebahkannya.
Adapun
kegunaan menghandling sapi adalah sebagia berikut:
a. Menguasai sapi di lapangan
Hal-hal yang perlu di perhatikan pada waktu melakukan handling
ternak adalah :
1) Perlu
diusahakan datang dari arah depan ternak secara perlahan-lahan sehingga ternak
bisa melihat kedatangan kita dan tidak terkejut.
2) Memperlakukan
ternak dengan halus, sehingga ternak tidak merasa takut.
3) Selanjutnya
bila ada tali pengikatnya, dekatilah ternak secara pelan-pelan dan usahakan
bisa memegang talinya. Kemudian tenangkan ternak dengan cara menepuk-nepuk
tubuhnya, ikatkanlah tali pada sebatang pohon atau bawa langsung ke dalam
kandang.
4) Sedangkan
untuk ternak agak liar, setelah terpegang talinya usahakan direbahkan.
5) Bila ada tali
pengikatnya , usahakan agar ternak bisa digiring kedalam kandang, yaitu dengan
cara memancingnya dengan makanan (rumput) dan selanjutnya usahakan untuk bisa
dipasang tali pengikat.
6) Sedangkan
untuk ternak yang masih agak liar usahakan agar ternak dapat dijatuhkan dengan
memasang jebakan llingkaran tali, setelah ternak jatuh baru masing-masing kaki
depan dan belakangnya diikat menjadi satu. Dan setelah ternak dapat dikuasi, kemudian
diberi tali pengikat pada lehernya.
b. Menguasai sapi dalam kandang
1) Jika ada tali
pengikatnya, dekati ternak secara pelan-pelan agar tidak terkejut. Peganglah
talinya dan usahakan untuk bisa merapatkan diri dengan ternak, lalu
tepuk-tepuklah punggungnya secara halus. Kemudian ikatlah tali pada cincin
pengikat yang ada.
2) Jika tidak
ada tali pengikatanya, terlebih dahulu dekatilah ternak perlahan-lahan agar
ternak menjadi lebih tenang, baru kemudian pasangkan tali pengiktnya pada
leher.
c. Merebahkan sapi
1) Sapi pedet
a) Dekatilah
pedet, sudutkan dan peganglah pada leher dan pantatnya agar pedet bergerak maju
atau mundur.
b) Tangan
pemegang leher dilepaskan untuk kemudian memegang lutut kaki kanan lewat
atas bahu.
c) Tekuk lutut
sedikt mengukit dan tarik anak sapi ke arah tubuh kita, dengan demikaian pedet
akan meluncurkan ke tanah dan berbaring pada salah satu sisinya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil observasi dan diskusi kami, penanganan sapi adalah suatu
proses yang pada kegiatan manusia melakukan pekerjaan terhadap ternak
membutuhkan beberapa pengekangan atau penyesuaian diri ternak tersebut. Dalam
penanganan ada yang disebut handling dan restrain. Dan fungsi dari penanganan
atau handling adalah :
1.
Mempermudah penanganan ternak, baik di
lapangan maupun di dalam kandang.
2.
Menghindarkan kerugian yang disebabkan oleh
ternak, di samping itu untuk menjamin keamanan bagi ternaknya sendiri.
3.
Mempermudah penanganan sehari-hari, seperti
pemotongan kuku, ekor, tanduk, pencukuran bulu, kastrasi dan lain sebagainya
B.
Saran
Semoga
laporan yang kami buat ini dapat menambah wawasan untuk kami sendiri dan teman
teman sekalian tentang penanganan sapi
perah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar